Stop Ngomongin Palestina!
Belakangan ini sudah mulai bermunculan curhat ibu-ibu di wa grup yang enggan mengikuti berita Palestina lagi. Bukan, bukan tidak peduli. Namun hati sudah sangat tidak kuat melihat penderitaan saudara seiman kita semua. Penderitaan yang menyakitkan namun anehnya didukung besar-besaran oleh para pemimpin negara adikuasa.
Lelah sekali melihat kepahitan tiada henti yang harus mereka hadapi, di atas tanah suci yang mereka pijak, zionis Israel dengan brutal membasmi apa saja yang mereka pikir menghalangi. Menyaksikan ketidak adilan yang amat dahsyat ini melalui social media atau laman lainnya membuat hati merasa teramat pilu. Apalagi warga Palestina disana, pada helaan napasnya diiringi dentuman bom, tidak ada tempat aman, tidak ada kepastian.
Bagi semua Ibu yang merasa lelah dengan kesakitan yang saudara saudari seiman kita rasakan, tidak apa-apa berhenti mengikuti beritanya. Memang sakit sekali setiap kali membuka laman instagram yang diinformasikan adalah serangan bom baru disana disini. Berhenti mengikuti berita tentang Palestina vs Israel tidak serta merta mengurangi kadar iman kita semua. Mengikuti jalannya berita atau tidak adalah pilihan kita. Namun, sampai sejauh ini kita sudah paham bahwa musuh kita, Zionis Israel ini adalah sekumpulan orang-orang yang licik,keji,brutal dan jahatnya ampun-ampunan. Mereka juga lihai dalam mengolah informasi, memutar balikan fakta sehingga Palestina ada dalam posisi salah; terrorist,pure evil, human animal,barbaric (Astaghfirullahaladzim). Sehingga dunia berada dalam kondisi abu-abu melihat perlawanan Palestina bukan sebagai aksi bela diri, namun dituduh sebagai teroris. Padahal perang ini sudah sangat jelas hitam putih. Mana yang salah dan mana yang dijajah. Parahnya lagi negara-negara maju mendukung gerakan Israel yang semena-mena, sebut saja Amerika Serikat,Inggris,Prancis, Jerman, Italia, dan seakan menumpahkan cuka di atas luka, Mantan Menteri Luar Negeri Mesir juga ikut memanggil pasukan Islam pemberani dari Palestina sebagai teroris
Bunda Bunda solehah, kita bisa menutup mata sebentar, sekarang kita tau apa yang kita hadapi bersama. Kejahatan terorganisir yang keji,serta pemberitaan yang palsu. Lalu kita fokus pada apa yang bisa kita kendalikan. Kembali ke fitrah kita sebagai ibu, sebagai pendidik, sebagi pembangun peradaban. Bismillah kita tekadkan niat merebut kemenangan yang telah Allah janjikan. Kita ikhtiarkan segala yang bisa kita lakukan; do’a,donasi,menyuarakan berita yang valid,berhenti menggunakan produk dari negara-negara pro Israel,dan satu lagi seperti yang dibahas di atas yaitu mendidik anak-anak agar cinta Allah cinta Rasulullah,berpedoman penuh pada Al-Qur’an,sebagai jalan untuk bisa menegakan yang haq dan menumpaskan yang batil. Siapa tau dari rahim kita atau turununannya menjadi salah satu pembebas Al-Quds, membawa kaum muslimin pada persatuan dan perdamaian.
Maka tak ada waktu untuk seorang Ibu minder, tidak percaya diri dengan kondisi dirinya. Semua Ibu dibutuhkan, pembebasan Baitul Maqdis tidak hanya ditujukan untuk anak-anak dari Ibu bekerja, untuk ibu yang gaul,suka membaca, influencer, dosen, dokter dll namun untuk semua ibu. Karena musuh kita adalah sekumpulan manusia yang bengis. Maka kita pun harus bekerja sama membangun peradaban muslim yang soleh,cerdas,berani yang hanya mengharap ridho Allah semata, karena Allah pun berfirman dalam QS Al-Maidah:2
وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
walā ta’āwanụ ‘alal-birri wat-taqwā wa lā ta’āwanụ ‘alal-iṡmi wal-‘udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-‘iqāb
“Saling Menolonglah kamu dalam melakukan kebajikan dan taqwa. Dan jangan saling menolong pada perbuatan yang dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah SWT. Sebenarnya siksaan Allh SWT sangatlah pedih.”
Maka mari semangat bersama-sama menumbuhkan benih cinta Al-Qur’an. Sekali lagi ini tentang taqwa, tentang ikhtiar, tentang kerjasama. Tidak ada waktu mencuci tangan, membiarkan yang lain saja yang berusaha. Semua upaya dibutuhkan karena ada banyaknya sektor yang bisa kita isi dalam menuju kemenangan. Allahu’alam. Palestina pasti menang Allahu Akbar!
———
Penulis : Adisti Dwiana
Instagram : @adistidwiana